Home > Berita
Selasa pagi (30/03/21), Kuliah umum Kebijakan Kementerian Perindustrian Terkait Industri Energi Terbarukan, Bpk. Lila Harsyah Bakhtiar, ST, MT Kepala Subdirektorat, Industri hasil perkebunan non pangan Kementerian Perindustrian memaparkan kebijakan Kemenperin dalam upaya mendukung perkembangan industri energi terbarukan di Indonesia.
Industri
energi baru terbarukan tidak hanya berkembang di Indonesia tapi juga
negara-negara lain seperti negara-negara di Amerika Selatan, NAFTA,
Eropa dan Asia. Indonesia sendiri merupakan negara penghasil biodiesel
terbesar di dunia dengan trend pertumbuhan yang positif setiap tahunnya.
Hal ini berimbas pada daya serap tenaga kerja yang tinggi di bidang
ini.
“Potensi lulusan di bidang energi baru terbarukan ini sangat besar baik didalam maupun luar negeri karena di luar negeri juga ada memproduksi biodiesel berbeda bahan bakunya saja, masih sangat terbuka,permintaan biodiesel ini banyak, pabriknya juga banyak. Good news buat temen temen di Poltek ini” ujar Lila.
Tak
ayal hampir semua program studi yang ada di Politeknik ATI Padang
memang berkaitan dengan semua proses bisnis yang ada di industri energi
terbarukan seperti industri pengolahan minyak sawit ini.
Diikuti oleh mahasiswa prodi Teknologi Rekayasa Bioproses Energi Terbarukan dan jajaran dosen dibawah jurusan Teknik Kimia Bahan Nabati, kegiatan ini dibuka oleh DR Harmiwati Nahar, MT, Pembantu Direktur I mewakili Direktur Politeknik ATI Padang dan bertindak sebagai moderator adalah Ketua Program Studi TRBET langsung yaitu Bpk. Eko Supriadi, MT.
“Kuliah
umum seperti ini sengaja diselenggarakan hampir setiap minggu oleh
Program Studi Teknologi Rekayasa Bioproses Energi Terbarukan Politeknik
ATI Padang untuk semakin menambah wawasan dan semangat para calon alumni
yang akan berkiprah di Industri energi baru terbarukan selain itu juga
untuk memperkenalkan ke luar bahwasanya saat ini kampus kita memiliki
prodi baru yang terbentuk dari kebutuhan perkembangan industri energi
baru terbarukan saat ini.” Jelas Ami.
Politeknik ATI Padang berkeinginan untuk turut berkontribusi mendukung Visi Hilirisasi 2045 yaitu Indonesia menjadi pusat produsen dan konsumen produk turunan minyak sawit dunia, sehingga mampu menjadi price setter (penentuharga) CPO global melalui penyediaan sumber daya manusia industri yang kompeten dan berdaya saing khususnya di bidang industri agro.(RL)